DISTRO SLACKWARE
A.       Sistem
Operasi Linux
Linux
adalah sebuah Sistem Operasi yang dibuat oleh seorang mahasiswa Finlandia
bernama Linus Torvald. Dulunya Linux merupakan proyek hobi yang diinspirasikan
dari Minix, yaitu sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum.
Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991. Kemudian pada tanggal 5
Oktober 1991, Linus mengumunkan versi resmi Linux, yaitu versi 0.02 yang hanya
dapat menjalankan shell bash (GNU Bourne Again Shell) dan dcc (GNU C Compiler).
Linux adalah
sistem operasi open source. Ini berarti kode sumber untuk Linux tersedia untuk
umum untuk inspeksi dan bahkan perbaikan. Keuntungan dari produk open source
berkisar dari manfaat masukan kreatif dari programmer seluruh dunia, untuk
keamanan. Dengan source code tersedia dalam domain publik, produk open source
diuji oleh programmer di seluruh dunia. Ini jauh lebih sulit dengan sistem
tertutup seperti Microsoft Windows karena kode sumber tidak tersedia untuk
umum.
B.       Sejarah
Distro Slackware
Slackware adalah Distro Linux
yang diciptakan oleh Patrick Volkerding seorang mahasiswa di Minnesota
State University Moorhead (MSUM). Slackware pada awalnya merupakan turunan dari Softlanding Linux System, yang paling populer dari distribusi
Linux asli. Patrick Volkerding meluncurkan versi modifikasi dari SLS, yang dia
beri nama Slackware. Rilis
pertama Slackware, 1.00, diluncurkan pada tanggal 16 Juli 1993. Berupa sebuah citra
3½" floppy disk yang tersedia melalui FTP.
Pada
tahun 1999,
Slackware berkali-kali dirilis, mulai dari rilis nomor 4 sampai 7. Hal ini
dijelaskan oleh Patrick Volkerding sebagai upaya pemasaran untuk menunjukkan
bahwa Slackware adalah sebuah distro Linux yang up-to-date sebagaimana
distro-distro lainnya. Slackware memang memiliki beberapa rilis Beta dalam
rentang 6.x, tetapi hal ini tidak dihitung sebagai rilis resmi.
C.       Perkembangan
Slackware
Menjadi seorang mahasiswa pada waktu itu, Patrick Volkerding
diminta oleh-Nya kecerdasan buatan profesor
di Minnesota State University Moorhead (MSUM) untuk membuat instalasi SLS untuk laboratorium
komputer. Volkerding pertama membuat catatan pada perbaikan bug dan
modifikasi konfigurasi sistem, yang akan diterapkan setelah instalasi
selesai. Kemudian ia tergabung perubahan langsung ke SLS menginstal disk. Dia
mengubah bagian dari SLS asli skrip instalasi dan menambahkan mekanisme yang
diinstal paket penting seperti shared library dan kernel secara otomatis. 
·        
Versi 1.00, diluncurkan pada
tanggal 16 Juli 1993.  
·        
Versi 2.1 dirilis pada bulan Oktober
1994.
·        
Versi 3.0 dirilis pada bulan
November 1995.
·        
Versi 3.1 dirilis pada bulan Juli
1996 (Slackware 96).
·        
Pada tahun 1999, nomor rilis
Slackware melonjak dari 4 ke 7.
·        
Versi 10.0 dirilis pada bulan Juni
2004.
·        
Versi 12.0 dirilis pada bulan Juli
2007.
·        
Versi 13.0 dirilis pada bulan
Agustus 2009.
·        
Versi 13.1 dirilis pada bulan Mei
2010.
·        
Versi 13.37 dirilis pada bulan April
2011.
·        
Versi 14.0 dirilis pada bulan
September 2012. 
D.       Desktop
Desktop
adalah gabungan dari dua kata, yaitu desk dan top. desk artinya meja dan top
berarti diatas. jadi desktop adalah di atas meja, karena itu desktop bisa
dimaknai sebagai komputer yang ada di atas meja. Maksud dan makna dibalik itu
adalah sebuah komputer PC yang diletakan diatas meja dan tidak dipindah - pindahkan
seperti laptop yang bisa kita jinjing dan bawa kemana – mana. Pada
Sistem Operasi Slackware digunakan Dekstop GNOME atau KDE.
E.       Instalasi Distro Slackware
·        
Pertama-tama
atur di bios agar bisa booting lewat DVD Room, tunggu sampai muncul tampilan
berikut.
 Gambar
1. Welcome to the
Slackware
 Gambar
1. Welcome to the
Slackware
·        
Lalu ketikan “root” dan tekan Enter, tunggu sampai
keluar seperti ini.
 Gambar
2. Proses Root pada
Slackware
 Gambar
2. Proses Root pada
Slackware
·        
Setelah
muncul seperti yang diatas, kita mulai untuk membuat partisi, kita ketikan
perintah “cfdisk” dan Enter.
 Gambar
3. Pembuatan Partisi
 Gambar
3. Pembuatan Partisi
·        
Pada bagian
ini kita bisa memulai untuk membuat partisi baru. Pertama kita akan membuat 2
partisi, yaitu untuk tempat instalasi OS nya dan yang satu lagi untuk tempat
partisi swap. 
Untuk
partisi OS :
1.      Pilih menu “New”.
2.      Kita pilih Primary
3.      Isi jumlah memory yang akan kiata
gunakan untuk sistem operasi kita.
4.      Kita pilih yang Begining
5.      Lalu pilih Menu
Type->Enter->Masukan angka 83 (untuk memilih jenis partisi linux).
Untuk
partisi Swap :
1.      Pilih menu “New”
2.      Kita pilih Logical
3.      Langsung Enter
4.      Lalu pilih Menu
Type->Enter->Masukan angka 82 (untuk memilih jenis partisi swap).
·        
Setelah
selesai, lalu kita pilih yang partisi Linux->pilih menu “Write” untuk
membuat partisinya. Jika ada permintaan konfirmasi, ketikan “yes”. Lalu pilih
“Quit”. Kita ketikan perintah “setup”. Berikutnya kita langsung pilih untuk
menambahkan partisi swap yang tadi dibuat. Pilih menu “ADD SWAP”.
 Gambar
6. Penginstalan Slackware
pada Partisi.
 Gambar
6. Penginstalan Slackware
pada Partisi.
·        
Kita Pilih
OK.
·        
Selanjutnya
kita Pilih No.
 Gambar
9.  Kotak dialog “Check Swap Pertitions for Bad
Block”
 Gambar
9.  Kotak dialog “Check Swap Pertitions for Bad
Block”
·        
Lalu pilih
OK.
 Gambar
10. Kotak dialog “Swap
Space Configured”
 Gambar
10. Kotak dialog “Swap
Space Configured”
·        
Berikutnya
kita dibawa langsung untuk membuat partisi utama tempat untuk mengistal OS.
Langsung pilih Select. 
 Gambar
11. Pembuatan Partisi Utama
 Gambar
11. Pembuatan Partisi Utama
·        
Lalu pilih
Format dan pilih type partisi yang “ext4”. Klik OK.
Gambar 12. Pemilihan
Format Partisi                    Gambar
13. Pemilihan
Format Partisi
·        
Lalu kita
pilih OK.
 Gambar
14. Persetujuan Pembuatan
Format Partisi
 Gambar
14. Persetujuan Pembuatan
Format Partisi
·        
Kita pilih menu
yang pertama, yaitu install lewat CD atau DVD. Klik OK.
 Gambar
15. Pemilihan Media
Penginstalan
 Gambar
15. Pemilihan Media
Penginstalan
·        
Langsung
pilih yang “Auto”. Klik OK.
 Gambar
16. Pemilihan Langkah
Penginstalan
 Gambar
16. Pemilihan Langkah
Penginstalan
·        
Maka akan muncul
kotak dialog Package Series Selector. Kita bisa memilih paket apa saja yang
akan di install. Klik OK.
 Gambar 17. Pemilihan Paket
Penginstalan
 Gambar 17. Pemilihan Paket
Penginstalan
·        
Kita Pilih
yang “Full”. Klik OK.
 Gambar
18. Pemilihan Mode Paket
Penginstalan
 Gambar
18. Pemilihan Mode Paket
Penginstalan
·        
Maka proses
menginstall akan seperti gambar dibawah ini, apabila tidak ada kesalahan atau
tidak ada yang error.
 Gambar
19. Proses Penginstalan
Slackware
 Gambar
19. Proses Penginstalan
Slackware
·        
Pada kotak
dialog selenjutnya kita pilih “Skip”. Klik OK.
 Gambar
20. Pembuatan Booting Lewat
Flash Disk
 Gambar
20. Pembuatan Booting Lewat
Flash Disk
·        
Kemudian
kita pilih yang “Simple”. Klik OK.
 Gambar
21. Mode Penginstalan LILO
 Gambar
21. Mode Penginstalan LILO
·        
Lalu pilih
resolusi yang aka dipakai, kita sesuikan dengan resolusi monitor yang sedang
kita pakai. Klik OK.
 Gambar
22. Konfigurasi
Penginstalan LILO
 Gambar
22. Konfigurasi
Penginstalan LILO
·        
Kemudian
pilih OK atau tekan Enter.
 Gambar
23. Kotak dialog “ Opional
LILO append”
 Gambar
23. Kotak dialog “ Opional
LILO append”
·        
Pada kotak
dialog UTF-8 TEXT CONSOLE Kita pilih No.
 Gambar
24. Kotak dialog penggunaan
Console UTF-8 Text
 Gambar
24. Kotak dialog penggunaan
Console UTF-8 Text
·        
Lalu Kita
pilih MBR untuk tempat dimana LILO akan diinstal. Klik OK.
 Gambar
25. Penginstalan LILO
 Gambar
25. Penginstalan LILO
·        
Untuk
konfigurasi mouse nya. Kita pilih yang “imps2”. Klik OK.
 Gambar
26. Konfigurasi Mouse
 Gambar
26. Konfigurasi Mouse
·        
Lalu kita
pilih “Yes”.
 Gambar
27. Konfigurasi GPM
 Gambar
27. Konfigurasi GPM
·        
Pada kotak
dialog CONFIGURE NETWORK kita pilih No.
 Gambar
28. Konfigurasi Network
 Gambar
28. Konfigurasi Network
·        
Langsung
kita pilih Ok.
 Gambar
29. Kotak dialog “Confirm
Startup Service to Run”
 Gambar
29. Kotak dialog “Confirm
Startup Service to Run”
·        
Pada kotak
dialog Console Font Configuration kita pilih No.
 Gambar
30. Konfigurasi Font
 Gambar
30. Konfigurasi Font
·        
Kemudian
kita pilih OK. Lalu cari untuk kawasan Asia/Jakarta.
Gambar 31. Pengaturan
Waktu                     Gambar 32. Pengaturan
Zona Waktu
·        
Pada kotak
dialog selanjutnya kita akan memilih Session Manager yang akan digunakan (atau
lebih mudahnya tampilan nanti yang akan digunakan), kita pilih saja KDE.
 Gambar
33. Pemilihan Session
Manager
 Gambar
33. Pemilihan Session
Manager
·        
Lalu kita
akan membuat password untuk “root”. Pilih Yes.
·        
Setelah itu
ada pemberitahuan kalau instalasi telah beres. Kita pilih OK.
 Gambar
36. Penginstalan Selesai
 Gambar
36. Penginstalan Selesai
·        
Kemudian
kita akan dibawa kembali seperti pada menu awal tadi. Jika tidak ada yang akan
dirubah kembali langsung saja pilih EXIT. Dan masukan perintah “reboot” untuk
restart.
 Gambar
37. Menu Awal
 Gambar
37. Menu Awal
·        
Apabila  telah restart maka tampilan booting Sistem
Operasi Slackware seperti berikut.
 Gambar
38. Proses Booting pada
Slackware
 Gambar
38. Proses Booting pada
Slackware
·        
Pada saat
masuk, Sisitem Operasi akan memanggil file-file apa saja yang diperlukan untuk
bisa menjalankan proses nya.
 Gambar
 39. Daftar File-File yang
Diperlukan
 Gambar
 39. Daftar File-File yang
Diperlukan
·        
Kemudian
apabila telah selesai proses diatas, akan muncul permintaan untuk memasukan
nama dan password anda. Bila telah masuk ketikan “init 4″ untuk dapat masuk ke
dalam GUI. 
 Gambar
40. Tampilan Slackware
 Gambar
40. Tampilan Slackware
F.       
Repository
Repository
adalah kumpulan dari berbagai macam aplikasi yang berasal di internet, dikumpulkan menjadi satu,
dikemas pada media DVD (contohnya) termasuk didalamnya software aplikasi, games, multimedia,
internet, office, themes.
G.      Instalasi
Aplikasi
1. Menginstall Aplikasi
Menguninstal
aplikasi adalah istilah untuk menambah aplikasi yang akan kita tambah pada
perangkat komputer. Dalam sebuah sistem operasi cara atau langkah-langkah dalam
menginstal maupun menguninstall berbeda-beda. Sebelum menginstall, aplikasi untuk slackware biasanya
ditaruh terlebih dahulu di /usr/local/src tetapi tetap bisa ditaruh dimana
saja.
Tahap
instalasinya antara lain:
1.       
Buka
terminal atau command prompt.
2.       
Masuk ke
folder dimana aplikasi dengan format “tar.gz”
tersebut ditaruh.
3.       
Ketikkan
“tar –xzvf NamaAplikasi.tar.gz”.
4.       
Setelah
melakukan hal tersebut maka file akan terekstrak secara otomatis dan akan
membuat sebuah folder.
5.       
Buka file
dengan mengetikkan  cd NamaAplikasi.tar.gz
6.       
Tuliskan
“./configure.”
7.       
Tuliskan
make.
8.       
Tuliskan
make install.
9.       
Program siap
dimainkan .
2. Menguninstall   Aplikasi
Sedangkan
menguninstal aplikasi adalah istilah untuk menghapus atau mendelete aplikasi
yang telah kita install pada perangkat komputer. Berikut ini adalah cara untuk
menguninstall aplikasi pada sistem operasi Slackware :
Misalkan kita pernah menginstall aplikasi dari
situs Slackbuilds.org. Biasanya hasil instalan akan terbentuk aplikasi
bereksitensi  “txz”  di
direktory   “/tmp” . Dari direktory itulah kita akan coba hapus aplikasinya.
# removepkg /tmp/nama-aplikasi.txz
Maka aplikasi yang terinstal pada sistem operasi
Slackware kita akan terhapus. Tapi selain cara di atas, ada cara lain untuk
menghapus aplikasinya dengan menuju ke direktory/var/log/packages. 
# removepkg /var/log/packages/nama-aplikasi
Cara ke dua
tersebut dapat kita pakai untuk menghapus Desktop Environment KDE Slackware. 
# removepkg /var/log/packages/kde*
Maksud dari  “kde*” adalah untuk menghapus semua yang
berinisial kde, entah itu kde-xx-xx atau kde-aa-aa.
H.      Kelebihan dan Kelemahan Slackware
à Kelebihan 
1.     
Pembuatan paket sangat sederhana
dibandingkan paket-paket seperti RPM dan Debian. 
2.     
Distro ini termasuk distro yang
manual sekali bagi pemula Linux, 
3.     
Lebih dekat dengan gaya UNIX,
sederhana, stabil, mudah dikustom. 
à Kelemahan
1.     
Aplikasi-aplikasi
grafis minim. 
2.     
Pengguna
harus memastikan sendiri bahwa sistem telah memiliki program-program yang
dibutuhkan oleh paket baru. 
3.     
Slackware
tidak mempunyai alat untuk secara otomatis menata dependensi bagi pengguna
dengan secara otomatis dengan mengunduh dan menginstalnya. 
 












 
 
 
0 Comments